Sabtu, 20 Juni 2009

Save Ambalat

Lagi—lagi, saya tertarik untuk membuat posting tentang Malaysia. Saya menjadi memiliki inspirasi untuk menulis tentang AROGANnya Malaysia sebagai negara tetangga dan serumpun kita. Saya memiliki inspirasi setelah membaca posting-posting di http://indoncelaka.blogspot.com dan http://www.malingsia.com.

Sekarang mengenai Ambalat. Amabalat merupakan suatu daerah di perbatasan antara Malaysia dan Indonesia yang dominan berupa perairan. Blok Ambalat merupakan daerah yang nyata-nyata dan sudah jelas merupakan milik Indonesia melalui perundingan antara Indonesia dan Malaysia atas naungan PBB dan lagi-lagi Amerika (ikut campur) pada tahun 1978 (klo saya tidak salah).


Namun, diluar dugaan, kapal-kapal Malaysia sering berlalu-lalang melewati tapal batas perairan Indonesia (ambalat), apalagi akhir-akhir ini. Sungguh merupakan sikap yang saya rasa sangat arogan. Seperti posting yang saya buat sebelumnya, Malaysia menujukkan sikap yang super arogan terhadap Indonesia. Entah mengapa Malaysia bisa seperti itu.

Belum lagi dengan kesombongan Malaysia yang mempertontonkan kekuatan militernya di bandingkan dengan kekuatan militer Indonesia seperti yang lagi-lagi di langsir oleh http://indoncelaka.blogspot.com. Malaysia seakan menantang Indonesia untuk PERANG.

Berikut merupakan sebuah nyanyian yang mungkin sangat pas buat sikap Malaysia saat ini yang di kutip dari http://www.malingsia.com :

PAMAN JIRAN
Cipt : HARI WIDI ( GATEL BAND )
Kupunya paman disebrang lautan, biasaku memanggilnya paman jiran
Hidupnya mewah serba kecukupan, berbudaya santun juga dermawan
Membuat banyak saudaraku berduyun-duyun tinggalkan kampung halaman kenegeri jiran
Entah kenapa kini paman jiran, sikapnya membuat hatiku tak nyaman
Karna seringkali memperlakukan saudaraku bagai budak belian
Dimana sopan-santunmu sbagai saudara serumpun, bila kau gemar berlagak arogan
Paman [...]

Kita sebagai bangsa Indonesia, bangsa yang besar sepatutnya bersatu dan menghalau segala sesuatu yang dapat meruntuhkan kedaulatan NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKRI). Walupun dengan keadaan yang seperti sekarang. Kita harus dapat mencontoh para pahlawan kita dulu untuk merebut kemerdekaan di tangan penjajah.

Kita bisa merdeka dengan BAMBU RUNCING dan bukan MENGEMIS KEMERDAKAAN DARI NEGARA LAIN. Kita patut bangga, dalam artian kita tidak boleh pasrah dengan keadaan dan harus melawan dengan kekuatan dan tenaga seadanya. MERDEKA!!!


Jumat, 19 Juni 2009

Indonesia vs Malaysia (hina-hinaan di dunia maya)

Hubungan antara Indonesia dan Malaysia kini sedang memanas. Hubungan antara Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara tetangga ini kini mulai renggang. Walaupun kejadian ini sudah sering terjadi sejak dulu, sejak jaman Soekarno. Malaysia di mata masyarakat Indonesia dianggap arogan. Ini terbukti dengan seringnya kapal-kapal polisi atau tentara Malaysia melanggar batas perairan di ambalat dan lain-lain.

Kita juga pernah kecolongan oleh Malaysia. Ingat, Malaysia pernah mengambil atau mencomot dua pulau kita yakni pulau Sipan dan Ligitan. Memang sih kedua pulau tersebut hanya pulau-pulau kecil, namun bagiamanapun Malaysia telah melecehkan kedaulatan NKRI. Belum lagi saat kapal polisi Malaysia menangkap kapal nelayan Indonesia saat melakukan penangkapan ikan di perairan kita sendiri.

Akhir-akhir ini lagi-lagi kapal polisi Malaysia sering berlalu-lalang di daerah perbatasan perairan Indonesia. Sikap Malaysia sungguh arogan. Hubungan memanas ini sangat nyata di dunia maya. Sebuah blog milik seorang Malaysia merupakan sebuah blog yang posting-postingnya paling menghina Indonesia. Mungkin kalau anda membukanya akan merasa sangat marah dan kesal.

Blog itu anda dapat buka di http://indoncelaka.blogspot.com. Indon merupakan nama celaan bagi orang –orang Indonesia apalagi yang sedang ada di Malaysia sering di panggil “INDON”. Itu merupakan penghinaan yang sangat besar.

Namun, blog tadi di ikuti oleh sebuah website buatan Indonesia di http://www.malingsia.com yang seakan membalas blog tersebut. Artinya, antara Indonesia dan Malaysia terjadi timbal balik. Walaupun posting di website tersebut tidak seKASAR hinaan blog Malaysia tadi terhadap Indonesia. Saya sendiri pernah membaca blog dan website tersebut dan membandingkannya.

Saya tidak mengerti apa yang membuat Malaysia menjadi seAROGAN itu terhadap Indonesia. Padahal Indonesia lebih dulu merdeka dari pada Malaysia yang artinya Indonesia di ibaratkan kakak dan Malaysia adik yang sepatutnya Indonesia harus di hormati. Malaysia seakan melupakan jasa-jasa Indonesia terhadap Malaysia.

Indonesia pernah membantu Malaysia dalam dunia pendidikan. Indonesia dulu sering mengirim guru-guru ke Malaysia untuk mengajar di sana. Belum lagi banyaknya mahasiswa Malaysia yang sekolah di Indonesia. Walaupun itu sudah sangat lama. Sekarang keadaan sudah terbalik, malah kita yang pergi belajar di sana.

Kita Indonesia yang merupakan negara yang besar dan bermartabat seakan terinjak-injak dengan keterpurukan negara kita. Intinya bila kita ingin di hormati dan di akui oleh negara lain, kita harus menjadi negara yang maju. Bukan menjadi negara yang tertinggal SEPULUH TAHUN KEBELAKANG dari negara-negara berkembang lainya seperti Malaysia.

D’ masiv plagiat

Dewasa ini, telah banyak band-band dikancah musik Indonesia bermunculan. Namun seiring dengan persaingan yang amat ketat, maka beberapa band melakukkan berbagai cara agar band mereka diterima masyarakat dan tetap eksis.

Namun banyak band yang menghalalkan segala cara untuk itu, termasuk plagiat alias peniru. Meniru karya orang lain merupakan hal yang paling tercela bagi orang-orang di industri kreatif, apalagi jika karya tersebut sudah di patenkan.

D’masiv salah satunya, band pendatang baru jebolan suatu ajang pencarian bakat merupakan band yang telah naik daun ternyata plagiat. Sudah sangat banyak di temukan bukti-bukti. Juga berita ini sudah menjadi rahasia umum terutama di dunia maya.

Berikut merupakan sebuah cuplikan yang membuktikan secara nyata bahwa d’masiv merupakan band plagat alias peniru :



Itu merupakan yang sangat memalukan dalam industri kreatif yang katanya memang kreatif ternyata ada yang plagiat juga. Padahal pertama muncul, saya sangat menggemari atau ngefans sama d’masiv. Ternyata niru karya orang.

Pemerintah pun sudah bertindak untuk menangani masalah plagiat yang marak dilakukan oleh para seniman. Bukan hanya dalam seni musik, tapi juga dalam berbagai karya-karya seni lainnya seperti perfileman yang juga lagi marak di tiruin sama anak bangsa.

Ini sungguh sesuatu yang sangat memprihatinkan dan membuat malu bangsa saja. Kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang kaya akan segala sesuatunya termasuk kekayaan intelektualnya. Ternyata masih ada yang niru karya orang lain saja. Mulai ini kita memberantas yang namanya “ANTI PLAGIAT”!